Unsplash / Mikey Harris |
Jadi digital nomad itu kurang lebihnya sebutan buat orang yang kerja dan tinggalnya berpindah-pindah, tidak menetap, dan kegiataannya didominasi di ruang digital. Menjadi “digital nomad” ini gampang-gampang susah sebenarnya. Aku sendiri bisa menjadi nomaden seperti ini karena memiliki support tempat singgah yang banyak di sekitar ibukota walaupun tidak ada satupun yang milikku sendiri, setidaknya itu bisa aku jadikan safehouse yang lokasinya tersebar di beberapa titik. Jadi aku merasa belum perlu untuk menetap.
Bayangkan, aku hidup nomaden. Ditambah lagi dengan terjangan Covid19 tahun lalu, tambah nomadenlah aku. Bahkan hampir bisa dikatakan "luntang-lantung". Walaupun akhirnya di 2021 aku menyewa sebuah kamar kost untuk sekadar penyimpanan barang dan benda-benda "leluhur". Dan kebiasaan nomaden itu masih terbawa, dalam siklus 30 hari, lebih dari 50% aku tidak tidur di kost milikku sendiri.
Sampai sekarang pun aku tetap saja nomaden, bekerja di sebuah startup, ngantor 1-2 hari seminggu, sisanya work from anywhere, Upnormal ke Upnormal, numpang ke kantor orang, bahkan dulu aku kerja bisa sambil dagang Ketan Susu Kemayoran, yang penting ada akses internet. Meskipun menjelang malam aku kadang telat menentukan tidur dimana karena keasyikan kerja yang berimbas "keder balike" atau bidnung mau pulang ke mana, safehouse tadi nggak bisa juga ujug-ujug aku kunjungi di tengah malam tanpa berkabar dengan empunya rumah dulu, dan kalau sudah kelewat malam, habislah aku.
Beberapa bulan lalu, aku terpikirkan nasib para digital nomad ini yang pastinya terdampak pandemi juga seperti aku, setelah berdiskusi dengan owner Cangkeman yang lain, akhirnya diputuskan bahwa Cangkeman menjadi platform untuk pekerja remote seperti aku agar mendapat penghasilan tambahan meski tak banyak, caranya cukup simpel. Cukup kirim tulisan! tiap tulisan yang lolos redaksi akan diganjar dengan 1 poin. Yang jika sudah terkumpul 5 poin bisa kamu cairkan senilai 50 ribu rupiah. Syarat dan ketentuannya? Tentu aja kamu bisa KLIK DI SINI.
Silakan dicoba
Karena Berani Bicara Itu Baik!
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus