Gambar : Irina Shisterova |
Menteng, Desember 2020
15.40.
Jakarta mulai macet (lagi), ditandai dengan makin mengularnya antrian kendaraan di tiap lampu merah. Hmmm sudah tidak asyik di jalan kalau jam segini.
Akhirnya kumenuju kedai kopi di belakang Sarinah. Lumayan, untuk sekadar membiarkan kemacetan berlalu.
"Gue pusing nih, Google update lagi." Tulis seorang teman. Pundi uangnya memang bergantung dari hasil algoritma Google.
Buru-buru aku cek akun adsenseku, barangkali aku juga terkena imbas. Ternyata tidak. Semua blogku sudah tidak menerima iklan lagi. Aku hampir lupa, kalau dulu pernah punya keputusan seperti itu. Aku memajukan kepala, melihat lebih dekat ke layar laptop. Kok nggak ada penambahan sama sekali? Buru-buru aku melihat channel youtubeku, video terakhir saja sudah 4 bulan yang lalu. Aku tersenyum, kemudian tertawa kecil. Ah aku ini. Aku ini mengharapkan apa sebenarnya. Diurus aja enggak.
Anyway, Per tanggal 3 Desember kemarin, Google secara resmi mengumumkan bahwa mereka melakukan update algoritmanya (lagi). Mereka menamakan itu "December 2020 Core Update"
Apa saja yang diperbarui?
Sayangnya aku belum menemukan informasi yang merinci hal-hal detail tersebut. Apalagi proses updating ini kadang berlangsung lama. Mingguan. Bahkan Bulan. Kamu kira bisa secepat loading windows update? Itupun udah bikin orang bete kan.
Sebenarnya tidak terlalu penting juga perihal apa saja yang diperbarui. Kebanyakan orang lebih mementingkan "Apa efeknya buat kita?".
Sebelum adanya "December 2020 Core Update", sebenarnya ada sebuah perjalanan panjang algoritma Google. Menarik kalau kita ulas.
Target si Panda ini menyaring konten duplikasi, plagiat, auto generate, keyword stuffing.
Apa itu keyword stuffing? Sebuah trik dengan memaksakan sebuah keyword ada dalam konten hingga jumlah tertentu. Biasanya 5%-8% dari total kata dalam konten.
Beberapa tahun lalu, trik ini memang berhasil membuat konten kita mudah terindeks dan mendapatkan rangking di google.
Dengan ini, kamu hanya perlu membuat konten 500an kata plus menyelipkan sejumlah keyword dan tidak lupa attach 2 gambar per konten. Gambar comotan dari google juga nggak masalah loh. Sambil merem pun kamu bisa dengan mudahnya gajian $100 perhari.
Algoritma panda hadir dengan sistem scoring pada halaman blog. Scoring ini dipakai untuk menentukan faktor perangkingan web pada SERP. Blog dengan kualitas konten yang unik dan relevan akan mendapatkan skor yang lebih besar pastinya.
Alhasil, blog milikku dengan kualitas astagfirulloh waktu itu langsung innalillahi dilibas kungfu pandanya Google ini.
Setelah itu, celah yang ada juga masih sering diakali oleh para pemain spin artikel. Tapi sejak sistem scoring ini masuk ke "Core Algorithm" (algoritma inti) di Januari 2016, efeknya makin ganas dan si Panda ini benar-benar mengeluarkan jurus pamungkasnya membasmi blog-blog sampah peliharaan para hamba adsense.
2. Penguin (24 April 2012).
Dari Panda kita pindah ke Penguin.
Penguin ini bertugas bersih-bersih link spam dan yang nggak relevan. Termasuk link yang dioptimasi secara sengaja dan sayangnya terlalu lebay sehingga dibabat habis oleh algoritma ini. Padahal backlink pengaruhnya lumayan besar terhadap posisi blog kita di SERP.
Proses link building pada blog yang dilakukan dengan asal-asalan, entah males atau gak tau caranya. Pasti akan mendapati penurunan peringkat yang signifikan.
Proses bersih-bersih ini, berlaku juga pada backlink yang terlihat tidak natural.
Oh ya, link yang sengaja dibeli dari web "ternak link" dan PBN (Private Blog Network) juga kena imbasnya.
3. Hummingbird (23 Agustus 2013).
Meskipun banyak yang menilai ini hanya perbaikan dari panda. Aku menyimpulkan Hummingbird adalah sebuah major update. Algoritma ini merubah semua sistem pencarian Google untuk dapat mendapatkan hasil lebih cepat dan relevan.
Meskipun pencarian dengan keyword yang sama selalu diutamakan, namun hummingbird mampu mengerti maksud si pencari dengan menyajikan konten yang masih relevan dengan kata kunci tersebut. Meski diluar keyword. Ini dinamakan LSI.
Sebagai contoh, untuk artikel tentang Noah, kamu menulis topik berikut :
- Noah's Ark - Bahtera Nabi Nuh
- Noah's Member
- Noah band
- Noah's Messenger merek tas
Lalu bagaimana algoritma Google dapat menentukan topik tentang Noah apa yang kita tulis? Jawabannya adalah dengan melihat LSI keywords yang terkandung dalam sebuah artikel. Lebih jelasnya, berikut LSI keywords yang berhubungan dengan masing-masing “Noah” diatas:
- Noah's Ark - ark, Turk, prophet, flood
- Noah's Member – Ariel, loekman, david, dika
- Noah band - Indonesian alternative pop/rock band, lyrics, albums
- Noah's Messenger - bags, commerce, sale, original
Dengan logika tersebut, Google berfokus kepada arti dari setiap kata dan hubungannya dengan kata-kata yang lain, yang disebut sebagai ilmu semasiologi atau semantik. Sistem ini mampu menghalau konten-konten nirkualitas yang hanya dipenuhi dengan keyword disana-sini tapi tidak memiliki isi yang relevan. Istilahnya, nembak keyword.
Halah, bingung ya.
Intinya Google menyadari bahwa pengguna mulai menggunakan bahasa sehari-hari dalam pencarian, Google mulai beradaptasi dengan kebiasaan tersebut. Selain fokus pada keyword, Hummingbird mulai belajar memahami konteks pencarian si pengguna.
4. Pigeon (24 Juli 2014)
Ini salah satu update algoritma Google yang paling banyak dibicarakan. Katanya sih. Tapi nyatanya di Indonesia lebih banyak membicarakan hasil pemilu, waktu itu. Ehee Pigeon membuat pencarian lokal menjadi lebih relevan. Hal ini sangat berdampak pada penggunaan khususnya Google Maps.
Saat rilis Pigeon ini, penerapan local search memang diterapkan di Amerika Serikat. Saat itu, belum ada keterangan bahwa penerapannya akan diperluas ke beberapa negara lain. Kenyataannya Pigeon terus mendapatkan update ke seluruh dunia secara bertahap. Dan sangat dirasakan di hasil pencarian kita sampai hari ini.
5. Mobile (21 April 2015).
Pada masa ini, penggunaan Android mengalami kenaikan pesat sejak berakhirnya era Blackberry di sekitaran tahun tersebut.
Beberapa orang menyebut update algoritma Google ini sebagai Mobilegeddon. Kenapa? Website yang tidak ramah pengguna mobile akan mengalami penurunan drastis. Google resmi memasukkan mobile-friendliness ke dalam faktor perankingan.
Update ini dibuat untuk mendowngrade web-web bandel yang gak support di mobile device. Atau seenggaknya jadi lemot loadingnya saat dibuka di perangkat mobile.
Algortima ini dan anak turunannya (yang Release 2018 dan 2020 ini), fokus pada analisa web untuk bisa support di perangkat mobile.
Bahkan hingga kini, Google mengurutkan peringkat/rangking sebuah website berdasarkan seberapa cepat loading dan user friendly web tersebut pada perangkat mobile.
Intinya, kalau web kamu ingin punya peringkat bagus di SERP, pastikan struktur web dan themes nya sudah mobile friendly. Aku lihat di analytics, Kebanyakan kamu juga membaca artikel ini dari HP kan?
6. RankBrain (26 Oktober 2015).
Ini salah satu update Google yang paling terkenal. Google menyatakan sudah memanfaatkan "machine learning" di dalam sistem algoritma utama mereka ketika merilis Rankbrain.
Dengan RankBrain, Google dapat melakukan proses perangkingan dengan lebih cepat dan akurat. Katanya.
Dibuat untuk menyaring konten yang memiliki nilai relevansi yang rendah dengan keyword pencariannya. RankBrain menentukan website mana yang akan dimunculkan di halaman pencarian berikut peringkatnya.
Sebetulnya RankBrain merupakan bagian yang lebih besar dari hummingbird. Canggihnya, algoritma ini mampu mempelajari maksud dari keyword pencarian user di search engine, kemudian menyajikan konten yang paling relevan dan mendekati dengan keinginan si user.
Ia dapat membedakan antara “Apple” sebagai produsen elektronik dengan “apple” sebagai buah.
Dan di algoritma ini, Google mulai memperhatikan 1 lagi faktor penting, yaitu User Experience dalam proses perangkingan SERP nya.
Saking penting nya algoritma ini, google memasukan RankBrain menjadi faktor paling penting ke-3 dalam sistem perangkingan mereka.
7. Zero Result SERP (14 Maret 2018)
Algoritma ini bertugas menampilkan informasi instan tanpa perlu menuntut pengguna membuka sebuah situs.
Ketika kamu mengetikkan "cuaca", maka langsung tampil informasi instan perkiraan cuaca di lokasi kotamu berada. Tanpa perlu masuk ke web tersebut.
Oh ya, algoritma ini sempat dinyatakan tidak digunakan lagi. Nyatanya, masih aktif hingga saat ini.
Kalau web kamu memiliki konten dengan informasi umum seperti cuaca, waktu, konversi ukuran, nama tokoh, dan lainnya, Google akan memunculkannya di Zero Result. Pengguna akan mendapat ringkasan informasinya tanpa mengunjungi web kamu. Pikir-pikir lagi deh.
8. Medic Core Update (1 Agustus 2018).
Algoritma ini diciptakan mendalam untuk menganalisa kualitas konten dari halaman web berjenis YMYL (Your Money Your Life).
Website yang terimbas sebagian besar adalah website yang terkait dengan kesehatan. Pada praktiknya, update ini menyasar semua website YMYL (Your Money Your Life). YMYL adalah website yang menjadi referensi hajat hidup orang banyak dengan topik kesehatan, keselamatan, keuangan, dan sejenisnya.
Karena terkait dengan keselamatan jiwa seseorang, website YMYL harus memberikan informasi yang akurat. Jika tidak, maka harus rela peringkat websitenya ambruk.
Algoritma ini digunakan untuk mengukur, apakah isi konten berpotensi bersentuhan dengan masalah hukum, keuangan atau pendidikan serta keselamatan.
Dimana hal itu merupakan hal yang sangat diperhatikan google. Karena merupakan faktor penting kehidupan subjek tertentu.
Selain itu, Medic juga mengukur faktor E-A-T (Expertise – Authority – Trust) sebagai metrik untuk mengukur kualiatas dan kredibilitas konten dan pemiliknya pada sebuah website.
Itu sebabnya, sejak algoritma ini rilis, publisher disarankan memuat halaman Disclaimer, Privacy Policy dan halaman kontak.
9. Bert (Release: 25 Oktober 2019)
BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers). Jangan bingung dengan istilah panjang itu.
Intinya, BERT lahir untuk lebih memahami konteks komunikasi manusia. Dari preferensi bahasa dan lokasinya.
Algoritma ini juga diciptakan untuk menyempurnakan Panda, Hummingbird dan RankBrain untuk menyapu web yang isi kontennya hanya memperbanyak keyword, tidak kontekstual dan tidak fokus membahas sesuatu. Bert kemudian mengarahkannya ke situs-situs yang lebih kredibel.
Di masa si Bert lahir ini, Google memberikan hadiah limpahan trafik yang luar biasa bagi konten web dengan kualitas tulisan yang epik dan memberikan user experience yang lebih mancap.
10. Core Update (2017 – sekarang).
Sejak 2017, Google memulai sebuah project besar untuk mengupdate algoritma inti mesin pencari mereka. Namun sejak saat itu, google mulai sedikit "malu-malu" untuk mempublish, perubahan apa saja yang mereka lakukan. Yang pasti, Google melakukan update untuk memperbaiki celah-celah yang masih muncul pada algoritma sebelumnya. Dan mengemas ulang menjadi core update. Termasuk update besar pada 3 Desember kemarin. Akhirnya, hanya informasi umum saja yang dipublikasi ke publik.
Algoritma yang ada sekarang jauh dari sempurna. Itulah alasan update algoritma Google terus dilakukan. Perubahan yang dilakukan Google sebenarnya cukup sering. Yang aku tuliskan diatas hanya beberapa saja. Bahkan, Google pernah melakukan 3.234 kali update algoritma dalam waktu satu tahun.
Website/blog yang tidak sesuai dengan update algoritma Google terbaru, niscaya akan mengalami kerugian. Ranking website bisa turun dan pengunjung akan jauh berkurang. Pun sebaliknya.
Mengikuti setiap perubahan yang terjadi pada algoritma Google menurutku salah satu SKS wajib kalau kerjamu berkaitan dengan mesin pencari.
Kalau punya niat mengembangkan website atau mengharap passive income dari Adsense, untuk saat ini tidak ada pilihan kecuali membuat konten tulisan yang berkualitas.
Membuat konten yang ala kadarnya, ujungnya hanya membuang waktu kecuali kalau memang hanya untuk latihan menulis ya. Itupun kamu tetap harus meningkatkan kualitas tulisanmu, kan?
Lampu jalan mulai menyala, berarti udah sore nih. Saatnya aku menjemput sang ibu negara di kantornya. Sudahi ngopi, lekas pergi, jangan lupa buang sampah sendiri.
Terakhir, sebetulnya ada trik tipis-tipis untuk membuat web kita tetap terindeks serta lebih tahan banting terhadap update algoritma Google.
Next di PART 2 ya.
Sekian.
0 komentar